Sedari Awal Go-Jek Tidak Ada Target Untuk Dapatkan Bonus

Sumber: Google

Kasus Penipuan dengan bermodalkan order fiktif kembali terjadi, sebagian masyarakat menilai hal ini dilakukan lantaran beratnya untuk kejar target agar bisa mendapatkan bonus dari manajemen Go-Jek.

Namun hal ini dibantah manajemen Go-Jek.

VP Corporate Affairs GO-JEK Indonesia, Michael Say mengatakan, pihaknya tidak mengenal sebuah target perjalanan untuk memberikan bonus kepada para driver Go-Jek.

Menurut dia, bonus yang diberikan kepada driver ojek online hanya untuk mengapresiasi dan motivasi terhadap kerja keras para Mitra.

"Untuk kasus yang diungkap hari ini, pelakunya adalah sindikat pelaku order fiktif. Mereka memanfaatkan akun mitra driver untuk melakukan tindak kecurangan order fiktif. Pelaku sindikat ini mengambil keuntungan dengan mengejar bonus atau insentif yang diperuntukkan bagi mitra driver yang bekerja keras dengan jujur," kata dia kepada AKURAT.CO Rabu (13/2/2019).

"Di GO-JEK, kami tidak mengenal target perjalanan. Kami memberikan fleksibilitas bagi mitra driver dalam bekerja. Mereka dapat menentukan sendiri, berapa lama mereka ingin bekerja setiap harinya," sambung dia.

Intensif yang diberikan pun, kata dia berdasarkan jumlah orderan yang diselesaikan oleh para Mitra. Oleh karena itu, apabila dikaitkan dengan beratnya jumlah perjalanan maka dinilai tidak relevan.

"Sangat tidak relevan apabila mengaitkan praktik order fiktif dengan cara kerja mitra driver GO-JEK. Pelaku order fiktif adalah orang-orang yang dengan sengaja memanfaatkan aplikasi GO-JEK untuk berbuat curang dan mengambil keuntungan pribadi," pungkas dia.

Sebelumnya diketahui, empat orang driver ojek online diringkus oleh Subdit Cyber Crime Polda Metro Jaya karena melakukan  orderan fiktif dengan menggunakan 15-30 akun

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pablo Benua dan Rey Utami Ajak Farhat Abbas Sebagai Kuasa Hukum

Lutfi Hasan Menyayangkan Tuduhan Atas Kasus Misbakhun